Tradisi Nyekar adalah praktik atau tradisi dari masyarakat Jawa yang melibatkan ziarah ke makam leluhur atau orang yang sudah meninggal. Ini merupakan suatu bentuk penghormatan dan penghormatan kepada para leluhur, serta dianggap sebagai cara untuk mengenang dan menghormati mereka yang telah tiada.
Pada saat Nyekar, biasanya keluarga atau individu akan pergi ke makam dengan membawa bunga tabur. Ritual ini juga diiringi dengan doa untuk arwah leluhur yang telah mendahului supaya diampunkan segala kesalahan , dilapangkan kuburnya, dijauhkan dari siksa kubur dan diterima segala amal baiknya.
saat acara Nyekar ini adalah kesempatan untuk mengenal silsilah atau garis keturunan, orang paling dituakan menerangkan kepada anak dan cucu silsilah dari leluhur yang dimakamkan disini. Siapa namanya, tingal dimana, merupakan anak dari siapa, mempunyai keturunan siapa, dan akhirnya sampai pada kita yang datang untuk mendoakan mereka.
Tradisi nyekar ini paling sering dilakukan adalah sehari menjelang hari raya Idul Fitri atau dihari puasa Ramadhan terakhir. Seperti yang kami lakukan pada nyekar di ramadhan tahun 2023 yang lalu, kami melakukan nyekar diawali dipemakaman Desa Bogo dimana dimakamkan orang tua dari Ibu kami , lalu dilanjutkan ke makam Mukdoro, disitu dimakamkan leluhur dari garis Bapak. Lalu melanjutkan ke makam desa Ngabean tempat pemakaman leluhur dari garis Bapak, dan diakhiri ke Makam desa Kwagean tempat pemakaman bapak dan ibunya bapak / simbah.
Acara nyekar juga menjadi ajang keakraban bagi sodara-sudara yang bertempat tinggal terpisah diberbagai daerah yang bertemu saat mudik menjelang lebaran. Tak jarang juga bertemu dengan sanak famili dan tetangga yang juga melakukan tradisi nyekar.
Semoga tradisi ini terus berjalan untuk dapat mengenang dan mendoakan para leluhur yang telah mendahului kita, semoga diampunkan segala kesalahan, dilapangkan kuburnya, dan diterima segala amal baiknya. Dan kelak bersama ditempatkan di syurga-NYA. Aamiin.